Hazbix sang detektip supranatural. Semua kisah, dan karakter pada cerita ini hanyalah fiktip belaka, namun latar belakang, lokasi, kondisi...
Hazbix sang detektip supranatural.
Semua kisah, dan karakter pada cerita ini hanyalah fiktip belaka, namun latar belakang, lokasi, kondisi cerita adalah hasil observasi dari kondisi yang sebenarnya atau nyata.
Ketika itu:
13 februari 1986
Pukul 17.48
Di kota Usuhuaia,
bagian selatan negara Argentina.
Ditengah rintik salju terlihat hilir mudik dan langkah kaki penduduk kota selepas
kesibukan dari bekerja untuk kembali kerumah mereka masing-masing.
Tak terkecuali Louis dan Desi sepasang suami istri tua yang telah menikah semenjak 7 tahun yang lalu, jauh sebelum kota ini berdiri.
Tak terkecuali Louis dan Desi sepasang suami istri tua yang telah menikah semenjak 7 tahun yang lalu, jauh sebelum kota ini berdiri.
Selain suhu yang selalu minus 10°c, saat itu Usuhuaia adalah kota yg sangat sibuk, karena baru satu tahun kota Usuhuaia berdiri.
Sesampainya dirumah Louis langsung menuju kursi pemalasan di dekat tungku perapian, sementara Desi bergegas ke dapur untuk menyiap kan secangkir teh hangat.
Desi tersentak ketika mendapati dapur nya yang berantakan juga ada bercak darah, 'Louis lihat ini' teriak Desi keras.
Tanpa membuang waktu, Louis yang sedang menghangat kan diri di ruang perapian segera menghampiri istrinya yang sedang berada di dapur.
Louis : Apa yang terjadi istriku? 'Louis terkejut sesampainya di dapur'.
Desi : Entah lah padahal pagi tadi aku meninggalkan dapur ini dalam keadaan yang baik.
Louis : ini bukan hal yang wajar, kita harus segera mencari tau apa yang sebenarnya telah terjadi dirumah kita ini.
Mereka pun mulai menyelidik langkah demi langkah bagian rumah itu'.
Kemudian titik terang mulai terungkap Desi menemukan jejak bercak darah berbentuk tapak seekor hewan seperti anjing mengarah ke sebuah tangga besar belakang rumah mereka yang terbuat dari kayu.
Desi : Louis' lihat ini (sambil menunjuk sesuatu dari balik tangga besar itu.
Mereka menemukan se ekor anak srigala yang sedang terluka parah.
Louis : Sepertinya dia (anak srigala) yang telah mengacaukan dapur kita istriku.
Desi : Tapi ada apa dengannya, seharusnya dia berada diatas gunung sana bersama induknya, mengapa dia bisa berada disini dengan keadaan terluka, 'Desi bertanya-tanya'.
Louis : Sudahlah sebaiknya kita tolong dia, nanti setelah dia sembuh kita bawa dia kembali kehutan diatas gunung.
Kemudian Louis mengangkat tubuh anak srigala yang sedang terluka itu masuk kedalam rumahnya.
Louis : Oh sepertinya anak srigala ini tertembak 'ucap Louis sambil menunjukan lubang dan serpihan peluru yang menembus kaki depan anak srigala itu kepada Desi'.
Desi : Apakah dia (anak srigala) adalah hewan buruan yang berhasil meloloskan diri? 'Tanya desi kepada Louis suaminya'.
Louis : Sama seperti dugaan ku, sebab luka di kakinya adalah luka dari peluru pemburu.
Kemudian Desi bergegas menyiapkan peralatan medis untuk menolong anak srigala itu.
3MINGGU KEMUDIAN
Louis : Istri ku' apa kau ingat besok adalah hari libur, bagaimana jika besok kita kembalikan anak srigala ini ke atas gunung.
Desi : Apakah dia (anak srigala) sudah benar-benar pulih? (Desi bertanya kepada Louis).
Louis : Belum begitu pulih namun tidak akan menjadi masalah setelah di dapat menemukan Induk nya.
Desi : Baik lah katakan apa yang harus aku persiapkan untuk kita bawa besok ke atas gunung.
Louis : Aku ingin kau datang ke rumah Melisa (tetangga mereka), dan meminjam senapan peninggalan suami nya, supaya kita dapat berjaga-jaga dari serangan binatang buas atau mungkin serangan orang jahat disana.
Desi : Baiklah besok pagi aku akan menemui Melisa.
Bersambung.
Louis : Apa yang terjadi istriku? 'Louis terkejut sesampainya di dapur'.
Desi : Entah lah padahal pagi tadi aku meninggalkan dapur ini dalam keadaan yang baik.
Louis : ini bukan hal yang wajar, kita harus segera mencari tau apa yang sebenarnya telah terjadi dirumah kita ini.
Mereka pun mulai menyelidik langkah demi langkah bagian rumah itu'.
Kemudian titik terang mulai terungkap Desi menemukan jejak bercak darah berbentuk tapak seekor hewan seperti anjing mengarah ke sebuah tangga besar belakang rumah mereka yang terbuat dari kayu.
Desi : Louis' lihat ini (sambil menunjuk sesuatu dari balik tangga besar itu.
Mereka menemukan se ekor anak srigala yang sedang terluka parah.
Desi : Tapi ada apa dengannya, seharusnya dia berada diatas gunung sana bersama induknya, mengapa dia bisa berada disini dengan keadaan terluka, 'Desi bertanya-tanya'.
Louis : Sudahlah sebaiknya kita tolong dia, nanti setelah dia sembuh kita bawa dia kembali kehutan diatas gunung.
Kemudian Louis mengangkat tubuh anak srigala yang sedang terluka itu masuk kedalam rumahnya.
Louis : Oh sepertinya anak srigala ini tertembak 'ucap Louis sambil menunjukan lubang dan serpihan peluru yang menembus kaki depan anak srigala itu kepada Desi'.
Desi : Apakah dia (anak srigala) adalah hewan buruan yang berhasil meloloskan diri? 'Tanya desi kepada Louis suaminya'.
Louis : Sama seperti dugaan ku, sebab luka di kakinya adalah luka dari peluru pemburu.
Kemudian Desi bergegas menyiapkan peralatan medis untuk menolong anak srigala itu.
3MINGGU KEMUDIAN
Louis : Istri ku' apa kau ingat besok adalah hari libur, bagaimana jika besok kita kembalikan anak srigala ini ke atas gunung.
Desi : Apakah dia (anak srigala) sudah benar-benar pulih? (Desi bertanya kepada Louis).
Louis : Belum begitu pulih namun tidak akan menjadi masalah setelah di dapat menemukan Induk nya.
Desi : Baik lah katakan apa yang harus aku persiapkan untuk kita bawa besok ke atas gunung.
Louis : Aku ingin kau datang ke rumah Melisa (tetangga mereka), dan meminjam senapan peninggalan suami nya, supaya kita dapat berjaga-jaga dari serangan binatang buas atau mungkin serangan orang jahat disana.
Desi : Baiklah besok pagi aku akan menemui Melisa.
Bersambung.
COMMENTS